Minggu, 05 Agustus 2012

Kwarcab Pramuka Sawahlunto ikuti JOTA-JOTI dan 8th Asia –Pacific Internet Jamboree

padangmedia.com - SAWAHLUNTO- Kwartir Cabang gerakan Pramuka kota Sawahlunto mengikuti kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) - Jamboree On The Internet (JOTI) serta 8th Asia –Pacific Internet Jamboree yang digelar Jumat – Minggu (3-5/8).


“Kegiatan ini merupakan iven dua kali setahun, dimana untuk JOTA Nasional ke-7, JOTI Nasional ke-29 serta partisipasi 8th Asia-Pacific Regional Air/Internet Jamboree” kata Andl Cabang Abdimas Henky Frandamurya didampingi Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Syafnela Rahmawaty kepada padangmedia.com disela-sela kegiatan .

Kegiatan ini akan dikuti oleh pramuka gugus depan (gudep) Penggalang dan Penegak Pandega dikota ini, dan secara bergiliran berkomunikasi dengan pramuka kwarcab dan kwarda se Indonesia yang mengikuti kegiatan ini.

Kwarcab ini, sebutnya akan mengikutinya dengan mendirikan station JOTA YC 5 ZJK dengan penanggungjawab station Djazuli, BE (YC 5 GMJ) bekerjasama dengan Orari lokas Sawahlunto dan Badan Kesbangpol PBD.

Sedangkan station JOTI akan dikonsentrasikan disekretariat Kwarcab, meski dimasing masing gugus depan dapat mengakses internet.

Dengan JOTA-JOTI ini, jelasnya peserta didik akan dapat berkomunikasi dan memaparkan program kegiatan kepramukaan didaerahnya.

"Pramuka juga memanfaatkan JOTI untuk saling tukar menukar informasi, terlebih dalam mempromosikan pengembangan kepariwisataan kota kita,"pungkasnya. (tumpak)

GERAKAN PRAMUKA INDONESIA (The Indonesia Scout Movement)

Sejarah Kepramukaan

Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA.

VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA

VISI :

“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”

MISI :

  1. Mempramukakan kaum muda
  2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
  3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
  4. Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan

Strategi:

  1. Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
  2. Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
  3. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
  4. Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
  5. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
  6. Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
  7. Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka

Tujuan Kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
  1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
  2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
  3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

Prinsip Dasar Kepramukaan

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
  1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
  3. Peduli terhadap dirinya pribadi
  4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
  2. Belajar sambil melakukan
  3. Sistem berkelompok
  4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
  5. Kegiatan di alam terbuka
  6. Sistem tanda kecakapan
  7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
  8. Kiasan Dasar

Kwarcab Ikuti Jota-Joti Asia Pasific Region Ke 8

Untuk memeriahkan ajang Jamboree oN the Air dan Jamboree on the Internet (Jota-Joti) Asia Pasific Region ke 8, Kwarcab Kebumen bakal mengikuti ajang bergensi tingkat Asia Pacific tersebut dari tanggal 3 sampai dengan 5 agustus 2012 mendatang, yang difasilitasi Orari Lokal Kebumen.
Selama Jambore, peserta stand by di stasiun pemancar radio dan internet secara nonstop dan tidak harus berkumpul di arena perkemahan. Ketua Orari Lokal Kebumen, Halim Dani Hidayat didampingi Kabid Komunikasi dan Informatika Dishubkominfo Kabupaten Kebumen, Kinanto diruang kerja Bidang Kominfo Komplek Setda.
Halim Dani Hidayat menambahkan, Kegiatan JOTA sendiri bermula sejak tahun 1958, di mana Pramuka dan Pembina dari seluruh dunia, dapat saling berkomnikasi dan bertukar pengalaman kepada Pramuka di belahan dunia lain, tanpa harus mengeluarkan biaya transport dan akomodasi.
Sedangkan untuk Joti pertama kali diadakan pada tahun 1996, mengadopsi tehnologi internet yang digunakan untuk saling berkomunikasi dengan Pramuka di belahan dunia lain, dengan mengunakan fasilitas Internet seperti email, Chatting dan browsing. dan Kwarcab natinya menyediakan koneksi internet. Tahun ini induk dari Station Jota adalah dari Korea Selatan,
Ajang ini bermula dari MOU antara SCOUT.ORG sebagai induk Pramuka se dunia dengan Organisasi Amatir Radio di negara masing-masing, dalam hal ini Kwarnas dengan Orari (organsasi amatir radio Indonesia), Jambore On The Air menurut rencana akan diikuti oleh negara-negara se Asia Pasifik, sedangkan untuk tingkat Dunia akan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Oktober 2012.
Orari Lokal Kebumen pada pelaksanaan akan menjembatani komunikasi dengan menjadi pemandu dan penanggung jawab, dan pelatihan terhadap adik-adik pramuka telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juli lalu, diikuti 110 Pramuka tingkat penegak, di Sanggar Pramuka.
“Station Jota dari Kebumen akan menggunakan nama panggilan YC2ZJF dan Station Jota Malaysia juga sudah mengontak Orari Lokal Kebumen, agar bisa saling berkomunikasi, mereka menggunakan nama panggilan 9M2PPM”. Ujarnya.
Sementara Kinanto, sebagai Kabid Kominfo pada Dishubkominfo, instansi pengampu kepentingan di bidang pengendalian dan pengembangan telekomonikasi, siap bekerjasama membantu suksesnya gawe tersebut dan berharap dapat sebagai ajang promosi potensi Kebumen di dunia luar. (Kin)
sumber: http://www.kebumenkab.go.id

HASILKAN UANG DI INTERNET