- Fisik sehat
- Percaya diri
- Tahu tujuan hakiki&kompleksitas tujuan organisasi
- Memiliki stamina&antusiasme yang besar
- Gemar&cepat mengambil keputusan
- Objektif(emosi&dengan rasio)
- Adil
- Tahu prinsif human relations
- Menguasai teknik berkomunikasi
- Bisa sebagai penasihat,kepala&guru
Senin, 23 Desember 2013
Ciri-Ciri Pemimpin
Sabtu, 30 November 2013
Yudha Adyaksa Tepilih Kembali Jabat DKN I
Kupang (1/12), Yudha Adyaksa terpilih kembali menduduki jabatan Ketua Dewan Kerja Nasional (DKN) masa bakti 2013-2018. Terpilihnya Yudha Adyaksa dalam forum Muspanitera Nasional yang berlangsung 28-1 Desember 2013 di Kupang Nusa Tenggara Timut ini berarti ia menduduki jabatan untuk kedua kalinya. Dik Yudha demikian sapaan Yudha Adyaksa bersaing ketat dengan Aryo Wira Setiawan dari Dewan Kerja Daerah Sulawesi Selatan.
Pertarungan yang alot yang diawali suara yang berimbang namun pada akhirnya Yudha dapat mengungguli Aryo Wira Setiawan dengan suara 18 berbanding 13.
Persaingan anak muda ini patut menjadi contoh bagi kita semua betapa dewasanya mereka untuk siap menang dan kalah sehingga mereka berdua saling mendukung dan memberikan ucapan selamat.
Semoga saja kita harapkan hal yang sama pada forum Munas Gerakan Pramuka yang akan berlangsung pada tanggal 2-5 Desember 2013 pada daerah yang sama, yaitu Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kak Saiko Damai - Humas Kwarnas
Sumber : sahabatpramuka-ku.blogspot.com
Taemin, The School Nurse Files, Celtics vs Heat, Tsunami Jawa Timur, Warkop DKI Reborn 4
Kamis, 28 November 2013
Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Generasi Muda Indonesia
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh peserta dan para anggota Pramuka di Tanah Air untuk terus bersemangat mengikuti kegiatan dan aktivitas kepramukaan. "Banggalah jadi anggota kepramukaan, menjadi tunas-tunas emas generasi muda Indonesia," seru Presiden dalam amanahnya pada Hari Pramuka ke-52, Rabu (14/8) pukul 16.00 di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
Hari Pramuka tahun 2013 yang mengambil tema "Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka" resmi dimulai pukul 16.00, diikuti oleh pramuka penggalang dan penegak utusan Kwartir Daerah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi luhur, ramah dan toleran. Itulah karakter bangsa Indonesia yang luhur. Untuk terus menjaganya, harus dilakukan dengan mendukung dan mengembangkan revitalisasi gerakan Pramuka
Kepala Negara menyampaikan, bangsa Indonesia dapat merdeka dari penjajahan karena memiliki karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan. Selain itu, Indonesia sebagai bangsa yang beragam dapat hidup rukun karena adanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Peran generasi muda sebagai subyek sejarah, aktor kritis dan kreator yang menentukan wajah masa depan bangsa kita harus kita bina," ujar Presiden. Generasi muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia, tambahnya.
SBY berharap pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nanti, Indonesia dapat tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju. "Adik-adik akan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa," Presiden menyampaikan.
Revitalisasi gerakan Pramuka harus terus diarahkan ke pemantapan gerakan dalam memperkuat karakter bangsa. Karakter dan watak bangsa yang unggul akan mampu mempertahankan nilai-nilai bangsa.
Menurut SBY, pemantapan dapat dilakukan pada 4 konsesus bangsa Indonesia yaitu Pancasial, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Insya Allah akan mempertahankan cita-cita generasi muda untuk menjadi generasi yang cerdas, tangguh, unggul, inovatif, dan mandiri," kata SBY
"Kita ingin memiliki generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki sikap toleran, humanis, dan siap bersaing dengan dunia global," lanjut Presiden.
Tak lupa, Presiden juga mengingatkan adik-adik Pramuka untuk selalu rukun dengan sesama, memiliki rasa toleransi tinggi pada siapapun walaupun berbeda. "Indonesia adalah bangsa majemuk kita harus bisa hidup dalam kemajemukan itu," SBY mengingatkan.
Pada kesempatan itu pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau agar para Menteri, Gubernur dan Walikota memberikan dukungannya terhadap kegiatan pramuka. Hal itu disampaikan SBY dalam acara peringatan HUT Pramuka ke 52.
"Kepada para menteri, gubernur dan walikota saya melanjutkan untuk memberikan dukungan kepada pramuka di tanah air," kata SBY
Kepala Negara juga mengalungkan dan menyematkan tanda penghargaan Gerakan Pramuka kepada 27 penerima. 16 penerima Lencana Melati, 6 penerima Lencana Dharma Bakti, 3 penerima Lencana Satyawira Utama, 1 penerima Lencana Pancawarsa Utama, dan 1 penerima Lencana Teladan.
Hadir dalam peringatan kali ini diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhub EE Mangidaan, Mendikbud Muhammad Nuh, Menpora Roy Suryo, Menteri LH Baltazar Kambuaya, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Sedangkan pada awal upacara ketua Kwartir Nasional melaporkan bahwa Peran serta Gerakan Pramuka di Tanah Air dalam pemantapan karakter bangsa terus berkembang dan menyampaikan pula mengenai keberhasilan Gerakan Pramuka dalam waktu tujuh tahun terakhir.
Keberhasilan ini dibagi menjadi 3 milestone, pertama, pencanangan program Revitalisasi Pramuka oleh SBY tahun 2006. Kedua, terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka. Terakhir, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ektrakuliluler wajib. "Yang diwajibkan bukan mengikuti pendidikan kepramukaan di sekolah, melainkan mendirikan gugus depan Gerakan Pramuka di setiap sekolah," kata Azrul.
Sumber : pramukanet.org
Hari Pramuka tahun 2013 yang mengambil tema "Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka" resmi dimulai pukul 16.00, diikuti oleh pramuka penggalang dan penegak utusan Kwartir Daerah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi luhur, ramah dan toleran. Itulah karakter bangsa Indonesia yang luhur. Untuk terus menjaganya, harus dilakukan dengan mendukung dan mengembangkan revitalisasi gerakan Pramuka
Kepala Negara menyampaikan, bangsa Indonesia dapat merdeka dari penjajahan karena memiliki karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan. Selain itu, Indonesia sebagai bangsa yang beragam dapat hidup rukun karena adanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Peran generasi muda sebagai subyek sejarah, aktor kritis dan kreator yang menentukan wajah masa depan bangsa kita harus kita bina," ujar Presiden. Generasi muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia, tambahnya.
SBY berharap pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nanti, Indonesia dapat tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju. "Adik-adik akan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa," Presiden menyampaikan.
Revitalisasi gerakan Pramuka harus terus diarahkan ke pemantapan gerakan dalam memperkuat karakter bangsa. Karakter dan watak bangsa yang unggul akan mampu mempertahankan nilai-nilai bangsa.
Menurut SBY, pemantapan dapat dilakukan pada 4 konsesus bangsa Indonesia yaitu Pancasial, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Insya Allah akan mempertahankan cita-cita generasi muda untuk menjadi generasi yang cerdas, tangguh, unggul, inovatif, dan mandiri," kata SBY
"Kita ingin memiliki generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki sikap toleran, humanis, dan siap bersaing dengan dunia global," lanjut Presiden.
Tak lupa, Presiden juga mengingatkan adik-adik Pramuka untuk selalu rukun dengan sesama, memiliki rasa toleransi tinggi pada siapapun walaupun berbeda. "Indonesia adalah bangsa majemuk kita harus bisa hidup dalam kemajemukan itu," SBY mengingatkan.
Pada kesempatan itu pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau agar para Menteri, Gubernur dan Walikota memberikan dukungannya terhadap kegiatan pramuka. Hal itu disampaikan SBY dalam acara peringatan HUT Pramuka ke 52.
"Kepada para menteri, gubernur dan walikota saya melanjutkan untuk memberikan dukungan kepada pramuka di tanah air," kata SBY
Kepala Negara juga mengalungkan dan menyematkan tanda penghargaan Gerakan Pramuka kepada 27 penerima. 16 penerima Lencana Melati, 6 penerima Lencana Dharma Bakti, 3 penerima Lencana Satyawira Utama, 1 penerima Lencana Pancawarsa Utama, dan 1 penerima Lencana Teladan.
Hadir dalam peringatan kali ini diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhub EE Mangidaan, Mendikbud Muhammad Nuh, Menpora Roy Suryo, Menteri LH Baltazar Kambuaya, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Sedangkan pada awal upacara ketua Kwartir Nasional melaporkan bahwa Peran serta Gerakan Pramuka di Tanah Air dalam pemantapan karakter bangsa terus berkembang dan menyampaikan pula mengenai keberhasilan Gerakan Pramuka dalam waktu tujuh tahun terakhir.
Keberhasilan ini dibagi menjadi 3 milestone, pertama, pencanangan program Revitalisasi Pramuka oleh SBY tahun 2006. Kedua, terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka. Terakhir, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ektrakuliluler wajib. "Yang diwajibkan bukan mengikuti pendidikan kepramukaan di sekolah, melainkan mendirikan gugus depan Gerakan Pramuka di setiap sekolah," kata Azrul.
Sumber : pramukanet.org
Kak Azrul Azwar: Tidak Perlu Dipersoalkan Wajib atau Tidak Wajib, Saatnya Berpikir Bagaimana Gudep di Sekolah Itu Jalan
Kebijakan ekstrakurikuler wajib yang disampaikan pemerintah, terlepas dari banyaknya polemik tentang itu, kebijakan tersebut merupakan pengakuan yang sangat besar dari pemerintah tentang pentingnya Gerakan Pramuka.
Oleh karenanya kepada seluruh jajaran Pramuka, tidak perlu mempersoalkan wajib atau tidak wajib, semuanya tak ada gunanya kalau Gugus Depan yang berpangkalan di sekolah itu tidak jalan bahkan menjadi bumerang bagi Gerakan Pramuka.
Kita tidak mempersoalkan wajib atau tidak wajib karena yang kita lakukan adalah bagaimana kegiatan gugus depan yang berpangkalan di sekolah itu aktih dengan sagala fasilitas yang tersedia dan berjalan baik kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka saat acara penandatanganan Memorium of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) tanggal 11 November 2013 di Auditorium Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta.
Menurut Kak Azrul ada dua langkah untuk menciptakan agar gugus depan yang berpangkalan di sekolah itu tidak dipandang sebelah mata oleh siswanya tapi menjadi sebuah kebanggaan ketika yang terdaftar sebagai anggota Gerakan Pramuka, seperti membuat suasana yang menarik, menampilkan kegiatan yang disukai kaum muda banyakan, inilah yang kita sebut kebijakan pull factor
Langkah kedua adalah push factor, yaitu menciptakan lingkungan sekolah menguntungkan dengan mengakreditasi aktifitas Gerakan Pramuka.
Untuk itu tegas Kakwarnas penandatangan MoU ini mempunyai nilai yang sangat penting dan strategis dalam menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sementara itu, Ketua Umum AKSI, Drs. Cucu Saputra, M.P.d mengatakan keberadaan Gerakan Pramuka di lingkungan sekolah betul-betul mendapat perhatian bahkan jauh dari itu menjadi komitmen kami dari kepala sekolah untuk mensuport keberadaan gugus depan yang berpangkalan di sekolah.
Karena sangat berbahaya, Gerakan Pramuka sebagai wadah/tempat penempahan diri, membina karekter anak muda bangsa itu tidak mendapat respon yang baik dari kepala sekolah, maka kegiatan gugus depan itu akan mati suri, pungkas Kak Cucu.
Oleh kerana itu dengan penandatangan naskah kerjasama ini, kami dari para kepala sekolah akan lebih proaktif secara sporadis mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan peran dan fungsi gugus depan yang berpangkalan di sekolah agar lebih menarik dan diminati para siswanya, imbuhnya.
Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan AKSI ini dalam rangka membangun kerja sama yang sinergis terhadap pelaksanaan pendidikan karakter anak bangsa melalui pendidikan kepramukaan agar tercipta generasi muda yang unggul.
Sumber: pramuka.or.id
Oleh karenanya kepada seluruh jajaran Pramuka, tidak perlu mempersoalkan wajib atau tidak wajib, semuanya tak ada gunanya kalau Gugus Depan yang berpangkalan di sekolah itu tidak jalan bahkan menjadi bumerang bagi Gerakan Pramuka.
Kita tidak mempersoalkan wajib atau tidak wajib karena yang kita lakukan adalah bagaimana kegiatan gugus depan yang berpangkalan di sekolah itu aktih dengan sagala fasilitas yang tersedia dan berjalan baik kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka saat acara penandatanganan Memorium of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) tanggal 11 November 2013 di Auditorium Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta.
Menurut Kak Azrul ada dua langkah untuk menciptakan agar gugus depan yang berpangkalan di sekolah itu tidak dipandang sebelah mata oleh siswanya tapi menjadi sebuah kebanggaan ketika yang terdaftar sebagai anggota Gerakan Pramuka, seperti membuat suasana yang menarik, menampilkan kegiatan yang disukai kaum muda banyakan, inilah yang kita sebut kebijakan pull factor
Langkah kedua adalah push factor, yaitu menciptakan lingkungan sekolah menguntungkan dengan mengakreditasi aktifitas Gerakan Pramuka.
Untuk itu tegas Kakwarnas penandatangan MoU ini mempunyai nilai yang sangat penting dan strategis dalam menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sementara itu, Ketua Umum AKSI, Drs. Cucu Saputra, M.P.d mengatakan keberadaan Gerakan Pramuka di lingkungan sekolah betul-betul mendapat perhatian bahkan jauh dari itu menjadi komitmen kami dari kepala sekolah untuk mensuport keberadaan gugus depan yang berpangkalan di sekolah.
Karena sangat berbahaya, Gerakan Pramuka sebagai wadah/tempat penempahan diri, membina karekter anak muda bangsa itu tidak mendapat respon yang baik dari kepala sekolah, maka kegiatan gugus depan itu akan mati suri, pungkas Kak Cucu.
Oleh kerana itu dengan penandatangan naskah kerjasama ini, kami dari para kepala sekolah akan lebih proaktif secara sporadis mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan peran dan fungsi gugus depan yang berpangkalan di sekolah agar lebih menarik dan diminati para siswanya, imbuhnya.
Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan AKSI ini dalam rangka membangun kerja sama yang sinergis terhadap pelaksanaan pendidikan karakter anak bangsa melalui pendidikan kepramukaan agar tercipta generasi muda yang unggul.
Sumber: pramuka.or.id
Selasa, 19 November 2013
Blog Se'AdaNya Z: Al-Qur'an Mengantarkan Pembenci Islam Menjadi Mual...
Blog Se'AdaNya Z: Al-Qur'an Mengantarkan Pembenci Islam Menjadi Mual...: Telah begitu banyak orang yang tadinya begitu giat menyuarakan anti-Islam, malah akhirnya menjadi muslim dari zaman Nabi saw hingga sekara...
Minggu, 17 November 2013
Rabu, 27 Maret 2013
Jumat, 22 Februari 2013
Sahabat Pramuka: Pelayaran Pramuka Saka Bahari Salah Satu Pembinaan...
Sahabat Pramuka: Pelayaran Pramuka Saka Bahari Salah Satu Pembinaan...: Lombok Timur (18/2), Wakil Ketua Kwarnas Bidang Abdimas & Siaga Bencana, Kak Erris Herryanto mewakili Ketua Kwarna...
Langganan:
Postingan (Atom)